Program Studi Sejarah FIB UNDIP Gelar Pelatihan Soft Skill Bertajuk “Membangun Personal Branding sebagai Mahasiswa Sejarah”

Semarang, 26 September 2025 – Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, sukses menyelenggarakan pelatihan soft skill bertajuk “Membangun Personal Branding sebagai Mahasiswa Sejarah”. Acara berlangsung secara virtual melalui platform telekonferensi Zoom pada Jumat, 26 September 2025, pukul 13.00–15.00 WIB.

Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan utama membekali mahasiswa sejarah khususnya di lingkup Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, membangun citra dan persona diri (personal branding) baik di dunia nyata maupun dunia maya (media sosial).

Acara dibuka oleh Sekretaris Program Studi Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Dr. Rabith Jihan Amaruli, M.Hum., sekaligus menyampaikan pesan tentang pentingnya membangun citra dan persona diri sebagai mahasiswa sejarah. Hal tersebut menyesuaikan dengan tantangan zaman di era digital, sehingga menjadi lulusan sejarah yang bermutu dan berkualitas tinggi.

Narasumber pada pelatihan ini adalah Wavin Nuha Kuntanaka, S.Hum., M.Han., Government Relations & Program Coordinator for Bappenas Secretariat DT Global, dipandu oleh Khairana Zata Nugroho, M.Hum. dan dimoderatori oleh Keke Pahlevi Daradjati, S.Pd., M.A.

Dalam pelatihan ini, Wavin menjelaskan pentingnya personal branding di sebagai cara meraih kesuksesan di era digital; menjadi cara ampuh mencapai tujuan karier dan memaparkan hasil kinerja individu ke publik. Selain itu, personal branding bermanfaat untuk menambah jaringan yang semakin kuat, kesempatan dan peluang yang lebih baik, hingga prospek bisnis.

Beberapa cara yang dapat dilakukan; kenali values yang ada di diri sendiri, mengevaluasi citra diri yang telah ada, konstruksi naratif (framing:membuat cerita tentang diri sesuai versi sendiri), menyebarkan/ mempromosikan narasi dan memperkuat persona, mensosialisasikan maksud dan tujuan, serta membangun jejaring dengan pelbagai pihak, termasuk jaringan global/internasional.

Peserta pelatihan berpartisipasi aktif dengan melakukan aktivitas tanya jawab dengan narasumber. Diharapkan, para peserta secara bertahap dapat memulai aktivitas membangun persona diri. Terutama berkaitan dengan kegiatan positif dalam perkuliahan, kembali memperkuat sisi akademis agar dapat ditonjolkan kualitasnya ke publik, dan sisi non akademis; menyalurkan hobi, portfolio diri, entrepeneurship, best work value, menjadi sukarelawan, konten kreator, hingga mengasah keterampilan bahasa asing, serta global networking.