Dukung Visi Prodi, Himpunan Mahasiswa Prodi S1 Sejarah Menyelenggarakan Diskusi Kemaritiman dan Menghidupkan Kembali “Maritime Study Group”

Dalam rangka mendukung visi Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro (UNDIP), yaitu: Menjadi program studi yang unggul di Asia Tenggara dalam bidang sejarah dan kebudayaan Indonesia, khususnya sejarah dan kebudayaan maritim, Himpunan Mahasiswa (HM) Program Studi Sejarah menginisiasi kegiatan diskusi bertajuk “Exploring the Maritime Heritage of Tambak Lorok History, Culture, and Coastal Life” pada Sabtu (8/03/2025). Diskusi awal sebagai persiapan terjun ke lapangan itu sekaligus bertujuan untuk menghidupkan kembali kelompok Maritime Studi Group (MSG). Hadir sebagai pemantik diskusi adalah Rafngi Mufidah, M. Hum., dosen muda Prodi S1 Sejarah FIB UNDIP. Ia juga merupakan alumni yang pernah menjadi Ketua MSG periode 2014-2015.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua Program Studi S1 Sejarah, Prof. Dr. Dhanang Respati Puguh, M. Hum. yang menyambut baik semua kegiatan mahasiswa. “Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat bagi para mahasiswa. Semoga melalui diskusi-diskusi secaman ini semakin banyak mahasiswa yang tertarik dengan riset-riset yang bertema kemaritiman.” Terang Prof. Dhanang. Sambutan dilanjutkan oleh Daffa Alif Rizki, Ketua HM Prodi Sejarah yang mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan antusiasme seluruh peserta.

Sebagai awal dari rangkaian kegiatan riset lapangan yang akan dilaksanakan pada Sabtu mendatang (15/03/2025) Rafngi Mufidah memberikan materi tentang pengenalan MSG bertajuk “Back to Maritime”: Menghidupkan Kembali Wadah Pengembangan Kegiatan Kemaritiman Mahasiswa Sejarah”. Materi yang disampaikan mulai dari tujuan pendirian, kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan, hingga judul-judul skripsi bertema kemaritiman karya para alumni MSG. “MSG didirikan pada 2013 oleh sekelompok mahasiswa yang memiliki minat besar terhadap sejarah maritim. Namun sayangnya, kegiatan MSG mulai berkurang sejak sekitar 2018 karena terhambat regenerasi  dan terhenti sama sekali saat Pandemi Covid-19. Padahal, pendiriannya didasarkan pada visi Departemen Sejarah dan sejalan dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) UNDIP, yaitu keunggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian dengan memperhatikan lingkungan wilayah pantai/ pesisir. Adapun kegiatan MSG yang pertama terkait dengan bidang pendidikan yang diimplementasikan melalui acara-acara diskusi, yang kedua adalah penelitian, serta yang ketiga pengabdian. Semuanya tentu diarahkan ke daerah pesisir.” Jelas Rafngi Mufidah. 

Mengakhiri diskusi adalah tanggapan dan pertanyaan dari para peserta mengenai teknik pengumpulan data-data penelitian. Selain itu, para peserta juga menyampaikan harapan besar dapat berkontribusi khususnya mendukung visi Departemen Sejarah dan juga turut serta menyongsong masa depan Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia. (RM).