Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan webinar bertajuk “Indonesian Culture in the Globalized World” pada 31 Agustus 2020. Webinar yang mengundang Dr. Els Bogaerts, M. A. dari Leiden University dan Dr. Kathryn Anne Emerson, M. A. atau akrab disapa Kitsie Emerson dari Jakarta Intercultural School, diselenggarakan di ruang daring melalui platform zoom. Tema kebudayaan sengaja diangkat dalam rangka memberikan pengetahuan dan wawasan kepada segenap masyarakat Indonesia, terutama generasi muda akan Kebudayaan Indonesia yang ternyata juga telah dikenal secara global.
Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Nurhayati, M. Hum., selaku Dekan FIB, Universitas Diponegoro. Pada kesempatan itu, ia berpesan kepada segenap generasi muda agar jangan sampai tercerabut dari kearifan lokal Indonesia guna menjaga diri dari kerusakan akibat arus informasi yang semakin bebas. Tidak lupa, Dr. Nurhayati, M. Hum., mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Departemen Sejarah yang telah menyelenggarakan webinar. “Topik webinar kali ini sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini yang telah menggulirkan Revolusi Industri 4.0 atau disebut Revolusi Digital. Revolusi Digital tentu telah mengubah pola pikir, cara hidup, cara berkomunikasi, terutama di kalangan generasi milenial”, terang Dr. Nurhayati. Ia menambahkan bahwa manusia saat ini sangat bersahabat dengan teknologi. Situasi demikian, di satu sisi telah membuat arus informasi mudah diakses. Di sisi lain, informasi yang sangat bebas juga rentan membuat generasi milenial terjerumus. Dalam kondisi demikian, adalah kewajiban Fakultas Ilmu Budaya yang berfokus pada persoalan-persoalan kebudayaan dan humaniora untuk mempertahankan kebudayaan lokal.
Pada webinar yang dipandu oleh Dr. Dhanang Respati Puguh, M. Hum. tersebut, Dr. Els Bogaerts menyampaikan materi berjudul “Indonesian Culture in The Globalized World”. Berbagai dimanika kultural yang terjadi sejak akhir abad ke-19 dijabarkan. Pada akhirnya, Kebudayaan Indonesia berhasil dipresentasikan di dunia global melalui berbagai cara dan media. Salah satu media yang dicontohkan adalah televisi. Senada dengan pembicara pertama, Dr. Kitsie Emerson menguraikan pengalaman serta riwayat hidupnya secara singkat. Ia merasa bangga dan tidak menyangka bahwa dirinya yang terlahir di kota kecil di Amerika Serikat telah jatuh cinta dengan kebudayaan dari wilayah yang tidak pernah ia kenal, yaitu Indonesia. Pada awalnya, Dr. Kitsie Emerson belajar piano. Ketika sedang menempuh pendidikan tinggi, Dr. Kitsie Emerson mulai mengenal gamelan Jawa. Kecintaannya terhadap Kebudayaan Jawa telah membawanya terbang ke Jawa dan tinggal di Indonesia hingga saat ini.
Komentar ditutup.